Kitab Irsyadul Ibad
Kajian ke ( 268)
Tanbihun
Ketahuilah! Bahwasanya perintah dengan hukum2 wajibnya islam dan melarang dari perbuatan munkar/maksiat itu hukumnya wajib atas orang2 yg mukallaf, orang merdeka dan budak, laki2 dan perempuan ,walaupun ucapannya tidak di hiraukan, dengan wajib kifayah.
Terkadang hukumnya fardlu ‘Ain, yaitu ketika disuatu tempat tidak ada yg mengetahui (tidak ada yg alim) kecuali dirinya, atau tidak kuasa/tidak mampu untuk amar ma’ruf & nahi munkar kecuali dirinya.
Tahapan untuk amar ma’ruf & nahi munkar ialah, pertama dengan tangannya/kekuasaannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya.
Jika seseorang mampu dengan tangannya/kekuasaannya, akan tetapi jika dengan lisannya itu akan mudah diterima, atau jika dengan tangannya itu akan berpengaruh pada dhohirnya saja, jika dengan lisan nya akan berpengaruh dhohir dan batin, maka tertentu (amar ma’ruf & nahi munkar) dengan lisan nya.
Jika tidak mampu merubah kemunkaran dengan lisan atau omongannya tidak dihiraukan, bisanya cuma dengan menunjukkan wajah yg masam, maka itu yg wajib dilakukannya, tidak cukup hanya inkar dengan hati.
Inkar dengan hati itu kewajiban atas semua orang mukallaf, karena inkar dengan perbuatan maksiat itu hukumnya wajib atas semua orang mukallaf, bahkan sebagian ulama’ termasuk imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwasanya tidak adanya inkar maksiat dengan hati itu kufur. Na’udzubillah min dzalik.
ุงูููู ุงุฌุนููุง ู ู ุนุจุงุฏู ุงูุตุงูุญูู ูุงูููุงุฆู ุงูู ูุฑุจูู ุงูุฐูู ูุง ุฎูู ุนูููู ููุง ูู ูุญุฒููู. ุขู ูู ูุง ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู
Ya Alloh… jadikanlah kami termasuk golongannya hambamu yg sholeh dan kekasihmu yg dekat denganmu, yaitu orang2 yg tiada ketakutan dan kehawatiran bagi mereka. Aamiin ya robbal aalamiin.
Irsyad. 268