Kanzanesia.com – Kulah Yaman adalah sebuah tempat yang terletak di dekat Masjidil Haram, Makkah, yang dikenal karena mitos pesugihan dan praktik tabarukan yang dilakukan oleh beberapa jemaah. Meskipun Kulah Yaman di Mekah ini sekarang sudah ditutup dan terbengkalai, cerita tentang pesugihan di Kulah Yamani masih sering dibicarakan.
Daftar isi
- Sejarah Kulah Yaman di Mekah
- Mitos Pesugihan dan Tabarukan
- Penutupan Kulah Yaman di Mekah dan Kondisi Saat Ini
- Praktik Tabarukan dengan Mencelupkan Sorban di Kulah Yamani
- Pengertian Tabarukan dalam Prespektif Islam
- Contoh Tabarukan: Mencelupkan Sorban di Kulah Yamani
- Perspektif Islami tentang Kulah Yaman di Mekah
Sejarah Kulah Yaman di Mekah
Kulah Yamani atau Kulah Yaman di Mekah dibangun lebih dari 100 tahun yang lalu oleh seorang arsitek keturunan Yaman. Awalnya, tempat ini dirancang sebagai kolam renang yang airnya diyakini berasal dari serapan air Masjidil Haram. Karena kedekatannya dengan tempat suci, banyak orang percaya bahwa air di kolam ini membawa berkah.
Mitos Pesugihan dan Tabarukan
Mitos pesugihan di Kulah Yamani mulai berkembang ketika beberapa jemaah haji dan umroh mulai melakukan ritual tertentu di tempat ini. Salah satu praktik yang terkenal adalah mencelupkan sorban ke dalam air kolam sebagai bentuk tabarukan. Mereka percaya bahwa dengan membasahi sorban dari kolam tersebut, mereka akan mendapatkan keberuntungan dan kekayaan.
Penutupan Kulah Yaman di Mekah dan Kondisi Saat Ini
Pemerintah Arab Saudi akhirnya menutup Kulah Yamani karena aktivitas menyimpang yang terjadi di sana. Saat ini, bangunan tersebut terbengkalai dan hanya menjadi kenangan masa lalu. Meskipun demikian, mitos dan cerita tentang pesugihan di Kulah Yamani masih sering dibicarakan oleh masyarakat.
Praktik Tabarukan dengan Mencelupkan Sorban di Kulah Yamani
Tabarukan adalah praktik mencari berkah dari sesuatu yang diyakini memiliki nilai spiritual atau sejarah. Dalam konteks ini, mencelupkan sorban di Kulah Yamani dilakukan dengan keyakinan bahwa tempat tersebut memiliki barokah karena sejarah dan kedekatannya dengan orang-orang sholih terdahulu.
Selama keyakinan tetap bahwa hanya Allah yang memberikan keberuntungan dan kekayaan, dan tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan atau tradisi tanpa menganggapnya memiliki kekuatan magis, maka hal ini adalah hal yang baik dan tidak termasuk dalam kategori kemusyrikan. Karena sebagai bentuk penghormatan kepada Allah atas Mukjizat yang pernah Allah berikan kepada nabi Ismail alaihis salam.
Pengertian Tabarukan dalam Prespektif Islam
Tabarukan atau ngalap berkah adalah praktik mencari berkah dari sesuatu yang diyakini memiliki nilai spiritual atau sejarah. Dalam Islam, tabarukan sering dilakukan dengan keyakinan bahwa Allah memberikan berkah melalui perantara tertentu, seperti tempat suci, benda, atau orang-orang sholih terdahulu.
Contoh Tabarukan: Mencelupkan Sorban di Kulah Yamani
Kulah Yamani adalah sebuah tempat di dekat Masjidil Haram, Makkah, yang dikenal karena mitos pesugihan dan praktik tabarukan. Salah satu contoh tabarukan yang dilakukan di Kulah Yamani adalah mencelupkan sorban ke dalam air kolam di tempat tersebut. Praktik ini dilakukan dengan keyakinan bahwa air di Kulah Yamani memiliki barokah karena sejarah dan kedekatannya dengan orang-orang sholih terdahulu.
Langkah-langkah Praktik Tabarukan di Kulah Yamani yang benar:
1. Niat yang Benar
Memulai dengan niat yang tulus bahwa hanya Allah yang dapat memberikan keberuntungan dan kekayaan.
2. Mencelupkan Sorban
Sorban dicelupkan ke dalam air kolam di Kulah Yamani sebagai simbol atau perantara untuk mendapatkan barokah.
3. Doa dan Harapan
Berdoa kepada Allah agar diberikan keberuntungan dan kekayaan, dengan keyakinan bahwa barokah tersebut datang dari Allah melalui perantara air di Kulah Yamani.
Perspektif Islami tentang Kulah Yaman di Mekah
Dalam Islam, penting untuk menjaga niat dan keyakinan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan untuk memberikan keberuntungan dan kekayaan. Praktik tabarukan seperti mencelupkan sorban di Kulah Yamani tidak dianggap musyrik jika dilakukan dengan keyakinan bahwa tindakan tersebut hanyalah perantara dan bukan sumber kekuatan itu sendiri.
Tabarukan adalah praktik yang dilakukan dengan niat mencari berkah dari Allah melalui perantara tertentu. Contoh mencelupkan sorban di Kulah Yamani menunjukkan bagaimana tradisi ini dijalankan dengan keyakinan bahwa keberuntungan dan kekayaan hanya datang dari Allah, sementara air di Kulah Yamani dianggap sebagai perantara barokah.
Tentang Penulis
Pengasuh Pondok Pesantren Ali Ustman Urek-Urek Gondanglegi Malang Jawa Timur
Pendidikan : Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kediri Jawa Timur