FLAโšกH NEWS
โœจ Bergabunglah di Majelis Kanzul Mubtadi-ien! Kajian eksklusif, sholawat bersama, & silaturahmi dengan pecinta sholawat dari berbagai daerah ๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ˜Š
Puasa  

Apakah Membangunkan Sahur Mendapat Pahala? Ini Jawaban dan Hukumnya

hukum membangunkan sahur dalam islam
Hukum Membangunkan Sahur dalam Islam
banner 120x600

Bulan Ramadan selalu dihiasi dengan berbagai tradisi unik yang memperkaya pengalaman spiritual umat Muslim. Salah satu tradisi yang kental di masyarakat kita adalah membangunkan sahur. Menjelang waktu sahur, suara kentongan, nyanyian, atau pengumuman dari masjid kerap terdengar, mengajak kaum Muslimin untuk bersiap menjalankan ibadah puasa.

Namun, muncul pertanyaan: Apakah orang yang membangunkan sahur mendapatkan pahala? Artikel ini akan mengupas tuntas keutamaan, hukum, dan adab terkait membangunkan sahur dalam perspektif Islam.

Keutamaan Sahur dalam Islam

Sahur merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam bagi mereka yang akan menjalankan ibadah puasa. Selain sebagai persiapan fisik sebelum menahan lapar dan dahaga sepanjang hari, sahur juga memiliki berbagai keutamaan spiritual yang dijelaskan dalam ajaran Islam.

1. Mendapatkan Keberkahan

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

“Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keberkahan yang dimaksud mencakup berbagai aspek, baik jasmani maupun rohani, seperti memberikan energi untuk berpuasa dan memperkuat semangat dalam beribadah.

2. Pembeda dengan Puasa Ahli Kitab

Sahur juga menjadi pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa yang dilakukan oleh Ahli Kitab. Rasulullah ๏ทบ bersabda:

“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)

3. Doa Malaikat bagi Orang yang Sahur

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa orang yang melaksanakan sahur akan didoakan oleh para malaikat, menambah keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa.

Berikut ini hadist tentang doa malaikatย  bagi orang yang sahur, hadist ini tertulis dalam kitab Ahkamus Shiyam:

ย ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุชูŽุณูŽุญู‘ูุฑููŠู†ูŽ

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat (memberikan rahmat dan mendoakan) kepada orang-orang yang bersahur.”

Jadi walaupun hadist tentang doa malaikat bagi orang sahur ini bukan hadist shohih tapi tetap dapat digunakan untuk fadhoilul a’mal dan memang keberadaannya tertulis dalah salah satu kitab Ahlus Sunnah Wal Jama’aah yaitu kitab Ahkamus Shiyam yang populer dan biasa dibaca dipondok-pondok pesantren di Indonesia.

4. Waktu Mustajab untuk Berdoa dan Beristighfar

Waktu sahur termasuk dalam sepertiga malam terakhir, yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits yang menyebutkan keutamaan beribadah pada waktu ini.

Hukum Membangunkan Sahur dalam Islam

Tradisi membangunkan sahur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Muslim di berbagai daerah. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai praktik ini?

Hukum Membangunkan Orang untuk Sahur

Referensi:

ุงู„ูู‚ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุฐุงู‡ุจ ุงู„ุฃุฑุจุนุฉ ุฌ ูก ุต ูขูฉูฆ ุฏุงุฑ ุงู„ูƒุชุจ ุงู„ุนู„ู…ูŠุฉ

ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ุชู‘ูŽุณูŽุงุจููŠุญู ูˆูŽุงู„ูุงุณู’ุชูุบูŽุงุซูŽุงุชู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฐูŽุงู†ู ููŽูููŠู‡ูŽุง ุฅููŠู’ุฐูŽุงุกูŒ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุงุฆูู…ููŠู†ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ูŽุง ูŠููƒูŽู„ู‘ูููู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู„ูŽุง ุชูŽุฌููˆุฒูุŒ ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽุฌููˆุฒู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุดู‘ูŽุฑููŠุนูŽุฉู ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูŽู†ู’ุฏููˆุจูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุฌูŽุงุฆูุฒูŽุฉูŒ ู„ูู…ูŽุง ูููŠู‡ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู†ู’ุจููŠู‡ูุŒ ููŽู‡ููŠูŽ ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒูู†ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ูƒูŽุงู…ู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉู ููŽู„ูŽูŠู’ุณูŽุชู’ ุณูู†ู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูŽู†ู’ุฏููˆุจูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู†ู’ุจููŠู‡ูŽ ู„ูู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุฉู ู…ูŽุดู’ุฑููˆุนูŒ ุจูุดูŽุฑู’ุทู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุชูŽุฑูŽุชู‘ูŽุจูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุถูŽุฑู‘ูŽุฉูŒ ุดูŽุฑู’ุนููŠู‘ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุฑูŽุถู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฅููŠู‚ูŽุงุธูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูููŠ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูŽู†ู’ููŽุนูŽุฉูŒ ู„ูŽู‡ูู…ู’

Dalam kitab Al-Fiqh โ€˜ala al-Madhahib al-Arbaโ€˜ah disebutkan bahwa membangunkan orang untuk sahur termasuk dalam kategori pemberitahuan (tanbih), bukan bagian dari hukum syariat secara langsung. Namun, jika tidak menimbulkan mudarat (dampak buruk) secara syarโ€™i, maka hal ini diperbolehkan. Bahkan, dalam konteks bulan Ramadan, hukumnya dianjurkan karena membawa manfaat bagi orang-orang yang berpuasa.

Sebaliknya, jika membangunkan seseorang justru menimbulkan gangguan atau mudarat bagi mereka yang tidak memiliki kewajiban (taklif), seperti orang yang sakit atau memiliki uzur, maka sebaiknya ditinggalkan. Oleh karena itu, dalam Islam, membangunkan orang untuk sahur dianjurkan selama tidak menimbulkan gangguan bagi orang lain.

Apakah terdapat dasar hukum yang mendukung atau melarang aktivitas membangunkan sahur? Mari kita telaah lebih lanjut.

1. Anjuran Membangunkan Sahur

Membangunkan orang lain untuk sahur dapat dianggap sebagai bentuk tolong-menolong dalam kebaikan. Allah SWT berfirman:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Dengan membantu sesama Muslim untuk tidak melewatkan sahur, kita berkontribusi dalam memfasilitasi pelaksanaan ibadah puasa yang lebih optimal.

2. Cara Membangunkan Sahur yang Dianjurkan

Dalam praktiknya, membangunkan sahur hendaknya dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Rasulullah ๏ทบ mencontohkan adzan awal yang dilakukan oleh Bilal bin Rabah sebagai pemberitahuan waktu sahur. Oleh karena itu, metode seperti memutar kaset murattal Al-Qur’an atau lagu-lagu religi di pengeras suara pada dini hari sebaiknya dipertimbangkan kembali dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

3. Hukum Membangunkan Sahur dengan Suara Keras

Menggunakan alat musik atau suara keras lainnya untuk membangunkan sahur dapat menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa ulama memperbolehkan tradisi tersebut selama tidak menimbulkan mudarat dan tetap memperhatikan adab serta norma yang berlaku.

4. Kesimpulan Hukum Membangunkan Sahur dalam Islam

Secara umum, membangunkan sahur merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama Muslim. Namun, penting untuk memperhatikan cara dan metode yang digunakan agar tidak menimbulkan gangguan atau ketidaknyamanan bagi orang lain. Mengutamakan adab dan etika dalam membangunkan sahur akan menjaga harmoni dan kenyamanan bersama selama bulan Ramadan.

Cara Membangunkan Sahur yang Baik dan Bijak

Tradisi membangunkan sahur telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Muslim di berbagai daerah. Namun, penting untuk melakukannya dengan cara yang sesuai ajaran Islam dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Berikut beberapa cara membangunkan sahur yang baik dan bijak:

1. Menggunakan Adzan Awal

Pada masa Rasulullah ๏ทบ, Bilal bin Rabah ditugaskan untuk mengumandangkan adzan sebelum fajar sebagai tanda waktu sahur. Metode ini efektif membangunkan orang tanpa mengganggu, karena adzan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam.

2. Menghindari Suara Keras dan Teriakan

Membangunkan sahur dengan berteriak atau menggunakan suara keras dapat mengganggu kenyamanan, terutama bagi mereka yang sakit, lanjut usia, atau memiliki anak kecil. Sebaiknya, gunakan cara yang lebih lembut dan tidak mengganggu ketenangan lingkungan.

3. Memperhatikan Kondisi Lingkungan

Sebelum membangunkan sahur, pertimbangkan situasi sekitar. Jika berada di lingkungan dengan penduduk yang beragam atau mayoritas non-Muslim, penting untuk menghormati mereka dengan tidak membuat kebisingan berlebihan.

4. Menggunakan Media Sosial atau Teknologi

Di era digital, memanfaatkan grup pesan singkat atau media sosial untuk mengingatkan waktu sahur bisa menjadi alternatif efektif. Cara ini lebih personal dan tidak menimbulkan gangguan bagi masyarakat luas.

5. Melibatkan Komunitas dengan Bijak

Jika tradisi membangunkan sahur secara berkelompok tetap ingin dilaksanakan, pastikan dilakukan dengan cara yang sopan dan mempertimbangkan kenyamanan bersama. Misalnya, dengan berjalan kaki sambil menyanyikan lagu-lagu religi dengan volume wajar, tanpa alat musik yang keras.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, tradisi membangunkan sahur dapat tetap dilestarikan tanpa mengorbankan kenyamanan dan ketenangan masyarakat sekitar. Mengutamakan adab dan etika dalam setiap tindakan mencerminkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Pahala Membangunkan Orang untuk Sahur

Membangunkan orang lain untuk sahur merupakan perbuatan yang tidak hanya mencerminkan kepedulian sosial, tetapi juga memiliki nilai ibadah yang tinggi dalam Islam. Tindakan ini dapat mendatangkan berbagai pahala dan keberkahan, baik bagi yang membangunkan maupun yang dibangunkan.

1. Bentuk Tolong-Menolong dalam Kebaikan

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (QS. Al-Ma’idah: 2)

Membangunkan sahur termasuk dalam kategori tolong-menolong dalam kebaikan, karena membantu sesama Muslim untuk melaksanakan ibadah puasa dengan optimal. Dengan demikian, orang yang membangunkan sahur turut serta dalam amal kebajikan yang dianjurkan.

2. Mendapatkan Pahala Berlipat Ganda

Setiap amal baik yang dilakukan di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya. Membangunkan orang untuk sahur, meskipun tampak sederhana, dapat menjadi ladang pahala yang besar. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah artikel:

“Membangunkan sahur bukan hanya sekadar tugas, tetapi juga sebuah amal yang mendatangkan pahala yang besar.”

3. Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Tindakan membangunkan sahur juga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim. Dengan saling peduli dan membantu dalam menjalankan ibadah, tercipta suasana harmonis yang mendukung peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan.

4. Meneladani Sunnah Rasulullah ๏ทบ

Rasulullah ๏ทบ menganjurkan umatnya untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Membangunkan sahur sejalan dengan sunnah tersebut, karena membantu orang lain untuk tidak melewatkan waktu sahur yang penuh berkah.

Dengan memahami berbagai pahala dan keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk membangunkan sahur dengan cara yang baik dan bijak, sehingga dapat meraih keberkahan dan manfaat yang menyertainya.

Adab dan Etika Membangunkan Sahur di Masjid

Membangunkan sahur merupakan tradisi yang telah lama melekat dalam masyarakat Muslim, terutama di bulan Ramadan. Masjid sering menjadi pusat kegiatan ini, di mana pengurus atau jamaah berinisiatif mengingatkan warga untuk bersiap sahur. Namun, penting untuk memperhatikan adab dan etika dalam melaksanakan kegiatan tersebut agar tidak menimbulkan gangguan atau ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar.

1. Menggunakan Pengeras Suara dengan Bijak

Penggunaan pengeras suara di masjid untuk membangunkan sahur sebaiknya dilakukan dengan volume yang wajar dan tidak berlebihan. Hindari penggunaan suara keras atau musik yang dapat mengganggu kenyamanan, terutama bagi mereka yang tidak berpuasa atau memiliki kebutuhan istirahat khusus. Sebagaimana disarankan oleh Konsultasi Syariah, metode seperti memutar kaset murattal Al-Qur’an atau lagu-lagu religi di pengeras suara pada dini hari sebaiknya dipertimbangkan kembali dampaknya terhadap masyarakat sekitar.

2. Memperhatikan Waktu yang Tepat

Pastikan waktu membangunkan sahur tidak terlalu dini atau terlalu dekat dengan waktu imsak, sehingga memberikan kesempatan bagi warga untuk bersiap tanpa tergesa-gesa. Penentuan waktu yang tepat juga membantu mengurangi potensi gangguan bagi mereka yang masih beristirahat.

3. Menggunakan Bahasa dan Ucapan yang Santun

Saat membangunkan sahur, gunakan kata-kata yang sopan dan mengandung motivasi. Hindari ucapan yang kasar atau teriakan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Penggunaan bahasa daerah atau ungkapan khas setempat dengan nada yang lembut dapat menambah keakraban dan kenyamanan bagi pendengar.

4. Melibatkan Remaja dan Anak-anak dengan Bimbingan

Melibatkan remaja dan anak-anak dalam kegiatan membangunkan sahur dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan semangat kebersamaan. Namun, pastikan mereka mendapatkan bimbingan mengenai cara yang tepat dan sopan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan.

5. Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sekitar

Setiap lingkungan memiliki karakteristik dan toleransi yang berbeda. Sebelum melaksanakan kegiatan membangunkan sahur, ada baiknya untuk memahami kondisi masyarakat sekitar, termasuk keberagaman agama dan kebiasaan. Hal ini penting untuk menjaga kerukunan dan menghormati perbedaan yang ada.

Dengan menerapkan adab dan etika yang tepat dalam membangunkan sahur di masjid, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan lancar, memberikan manfaat, serta menjaga keharmonisan dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat.

Membangunkan orang lain untuk sahur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan dapat mendatangkan pahala. Namun, penting untuk melakukannya dengan cara yang bijak dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain. Menggunakan metode yang santun dan memperhatikan adab serta etika dalam membangunkan sahur akan menjaga harmoni dalam masyarakat dan meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan.

Dengan memahami berbagai keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam semakin termotivasi untuk tidak melewatkan sahur, meskipun hanya dengan seteguk air, demi meraih keberkahan dan manfaat yang menyertainya.

Referensi

Tim Pembukuan Taslim. Gerbang Fikih. Penerbit Lirboyo Press, Cetakan II, Maret 2019.

Gabung Komunitas Kanzul Mubtadi-ien!

Bergabunglah bersama ratusan pencinta sholawat di komunitas Kanzul Mubtadi-ien!
Dapatkan kajian eksklusif, sholawat bersama-sama dari Indonesia dan Luar Negeri, dan silaturahmi dengan sahabat pecinta sholawat.


WA Gabung Sekarang

Penulis

WA
1