Kitab Irsyadul Ibad Bab Memudahkan Urusan dengan Orang Lain

Kitab Irsyadul Ibad

Kajian ke ( 296)

Hikayat

Diceritakan dari sebagian pedagang yang sholeh bahwasanya, suatu hari, pedagang tersebut membeli (kula’an) madu dengan total harga 30 ribu dirham, dan keesokan harinya harga madu melonjak naik jika madu tersebut di jual lagi maka dia akan untung/ mendapatkan laba 30 ribu dirham, akhirnya penjual madu yang kemarin merasa menyesal dengan menjual madunya, dan berniat untuk memintanya kembali dari pembelinya,

Lalu sebagian rekannya menyarankan supaya dia hadir sholat berjamaah subuh dengan pembeli kemarin (pedagang yang sholeh tersebut, yang menjadi imam sholat subuh), dan setelah sholat subuh, rekannya menyarankan supaya dia berkata kepada pedagang sholeh tersebut “Aku menyesal dan tidak jadi menjual madu yang kemarin.” dan tidak menambahkan kata-kata yang lain.

Lalu pedagang shaleh tersebut menjawab “Oo iya… nggak apa-apa… ayo ke rumahku!.”

Setelah itu, rekan dari pedagang sholeh berkata; Kenapa engkau kembalikan lagi padahal engkau akan mendapatkan keuntungan 30 ribu dirham?

Beliau menjawab “Biarkanlah…. karena aku mendengar Hadits dari Rosululloh ﷺ yang berbunyi:

مَنْ اَقَالَ نَادِمًا بَيعَتَهُ اَقَالَ اللهُ عِثْرَتَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ

Barang siapa yang menerima penggagalan dari orang yang menyesal maka Alloh akan menggagalkan/ mengampuni kesalahannya kelak di hari kiamat.”

“Apakah aku akan menukar pengampunan dosa di hari kiamat dengan keuntungan 30 ribu dinar?”

Akhirnya pedagang shaleh tersebut mengembalikan madunya dan menerima kembali uangnya 30 ribu dirham.

Mudah-mudahan kita selalu berada dijalan yang diridloi Alloh swt. Aamiin.

irsyad. 296