Dalam dunia modern yang semakin kompetitif, banyak orang yang mengorbankan ibadah dan menuntut ilmu demi mengejar duniawi. Namun, seorang santri memiliki prinsip yang berbeda. Bukan sekadar bekerja dan mencari rezeki, tetapi mengutamakan ibadah dan ngaji sebagai prioritas utama.
Kisah berikut dari Romo Kyai Idris Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, memberikan pelajaran berharga tentang keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Nasihat Kyai Idris Marzuqi: Toko Kalah Saing? Tenang, Ini yang Lebih Penting!
Suatu hari, dalam perjalanan, Bu Nyai menyampaikan keluhannya kepada Romo Kyai Idris Marzuqi:
“Bah, toko kita sudah ketinggalan zaman. Coba lihat toko-toko di Jalan Dhoho, modelnya bagus, penataannya menarik. Pokoknya, toko kita kalah jauh!”
Mendengar hal itu, Romo Kyai dengan tenang menjawab:
“Ya biar saja. Mereka itu hidupnya hanya untuk mencari duniawi, sedangkan kita punya kewajiban ibadah dan ngaji. Setelah itu baru bekerja mencari rezeki semampunya. Yang penting jangan sampai meninggalkan ibadah dan ngaji.”
Bu Nyai pun terdiam dan menasihati Shonhaji Bukhori, seorang santri khadim yang sering mendampingi beliau:
“Kamu nanti juga harus begitu, Shon! Kamu kan santri, tugasmu ibadah dan ngaji. Jangan seperti mereka yang hanya mengejar dunia.”
Pesan ini sederhana, tetapi mengandung makna yang dalam. Lalu, bagaimana Islam memandang keseimbangan antara ibadah dan mencari rezeki?
Ibadah & Ngaji: Prioritas Utama Seorang Muslim
Islam tidak melarang umatnya mencari rezeki, bahkan menganjurkan bekerja keras. Namun, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan: ibadah dan ilmu harus didahulukan!
Allah SWT berfirman:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama manusia adalah ibadah, bukan sekadar mencari dunia. Sebanyak apa pun harta yang diperoleh, jika melalaikan ibadah, maka kehidupan akan terasa hampa dan tidak berkah.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Sebagai seorang santri, menuntut ilmu agama adalah prioritas utama. Jika dunia dikejar tanpa ilmu dan ibadah, maka yang terjadi adalah kesibukan tanpa keberkahan.
Kenapa Santri Harus Mengutamakan Ibadah dan Ngaji?
Berikut beberapa alasan kenapa seorang santri harus mendahulukan ibadah dan menuntut ilmu sebelum mencari rezeki:
1. Agar Tidak Terlena dengan Dunia
Dunia hanyalah sementara. Jika kita hanya fokus pada materi, hati akan terus merasa kurang dan selalu ingin lebih. Ibadah dan ilmu menjaga hati tetap bersyukur dan puas dengan yang Allah berikan.
2. Rezeki yang Berkah Lebih Penting daripada Harta yang Banyak
Allah berjanji bahwa orang yang bertakwa akan diberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka:
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Bekerja keras itu baik, tetapi jika mengorbankan ibadah, rezekinya bisa banyak tapi tidak berkah.
3. Ibadah dan Ilmu Adalah Bekal di Akhirat
Harta tidak akan dibawa mati, tetapi ilmu dan amal ibadah akan menjadi penyelamat di akhirat. Maka, jangan sampai dunia menghalangi kita dari mempersiapkan bekal akhirat.
Seimbangkan Dunia dan Akhirat
Dari kisah Kyai Idris Marzuqi, kita belajar bahwa seorang santri harus mengutamakan ibadah dan ngaji sebelum mengejar dunia. Islam tidak melarang mencari rezeki, tetapi harus dengan cara yang benar dan tidak melalaikan tugas utama sebagai hamba Allah.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
✅ Utamakan ibadah dan mengaji sebelum bekerja
✅ Jangan jadikan dunia sebagai tujuan utama hidup
✅ Cari rezeki yang halal dan berkah, bukan sekadar banyak
Nasihat Kyai Idris Marzuqi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah, ilmu, dan mencari rezeki. Jangan sampai dunia membuat kita lalai dari tujuan utama hidup!
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman dan keluarga agar lebih banyak yang paham pentingnya ibadah dan ilmu sebelum mencari dunia!
