by

56 Dawuh Masyayikh Lirboyo untuk Motivasi dan Keberkahan Hidup

56 Dawuh Masyayikh Lirboyo untuk Motivasi dan Keberkahan Hidup – Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur didirikan oleh KH. Abdul Karim pada tahun 1910 M. Pondok Pesantren ini sangat luas dan juga terkenal.

3 Tokoh Pondok Pesantren Lirboyo
3 Tokoh Pondok Pesantren Lirboyo

Berikut ini kumpulan 56 dawuh Masyayikh Lirboyo atau 56 Dawuh Kyai Lirboyo yang sarat dengan hikmah yang dapat dijadikan motivasi dan dapat menjadi sebab datangnya keberkahan dalam hidup kita:

KH. Abdul Karim (Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo)
KH. Abdul Karim (Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo)

1. Yang penting ngaji! Walaupun anaknya seorang tukang ngarit tapi mau ngaji, ya akan pinter. Anaknya orang alim tapi tidak mau ngaji, ya tidak akan pinter. Yang penting ngaji sing tenanan. (Dawuh Masyayikh Lirboyo, KH. Abdul Karim, Pendiri Ponpes Lirboyo)

2. Doakan aku supaya jangan dulu meninggal sebelum bisa puasa selama 9 tahun seperti Mbah Khalil. Dan doakan aku juga supaya diakui santrinya Mbah Khalil. (Dawuh Masyayikh Lirboyo, KH. Abdul Karim, Pendiri Ponpes Lirboyo)

Dawuh Masyayikh Lirboyo
KH. Marzuqi Dahlan

3. Yang dinamakan santri yang manfaat ilmunya adalah santri yang ilmunya
bisa menuntun mereka meraih ridho Allah. Masalah keadaan tiap-tiap santri di rumahnya kelak, terserah gusti Allah. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Marzuqi Dahlan)

Mari membangun kebersamaan dan mendapat keberkahan dengan membaca sholawat nariyah 4444x  bersama-sama dari Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dengan mengklik tautan ini.

4. Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orang tua. terlebih-lebih ibu. Karena menyebabkan ilmunya tidak bermanfaat. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Marzuqi Dahlan)

5. Jika ingin tujuanmu tercapai,
jangan makan nasi alias ngerowot. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Marzuqi Dahlan)

6. Banyak dan sedikitnya ilmu itu sebuah amanat jadi harus disebarkan. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Marzuqi Dahlan)

7. Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan sampai mata duitan. Kedua, jangan tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini, insya Allah selamat. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

8. Ngajarlah ngaji…!!! Kalau nanti kamu tidak bisa makan, kethoken kupingku (potong telingaku). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

9. Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 tahun dan Nabi Nuh sukses dalamn waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al-Qur’an yang disebut Ulul ‘Azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukkan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid-muridnya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

10. Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kyai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan bagian saya ini saja, di akhirat tidak dapat bagian apa-apa. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

11. Kalau ingin hidup mulia, hormati orangtua, khususnya ibu. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

12. Orang yang mempunyai ilmu sambil di riyadhohi dengan yang tidak di riyadhohi itu hasilnya beda. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

13. Riyadhoh yang paling utama adalah istiqomah. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

KH. Mahrus Ali (Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo)
KH. Mahrus Ali (Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo)

14. Orang ingin sukses itu kuncinya menghormati istri. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

15. Barang siapa yang tidak mati karena pedang, maka ia akan mati dengan sebab musabab lain. Sebab musabab kematian itu banyak, namun mati cuma sekali.
(Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Maksum Jauhari)

16. Banyak orang yang ilmunya sedang- sedang saja, tapi betapa hebat manfaat dan barokahnya karena ditunjangi oleh sifat tawadhu’, dan banyak khidmah tholabul ‘ilmi. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Maksum Jauhari)

17. Menghormati guru harus juga menghormati apa yang dimiliki guru. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Maksum Jauhari)

Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Imam Yahya Mahrus
KH. Imam Yahya Mahrus

18. Empat perkara untuk menjadi hamba Allah yang haqiqi adalah adab, ilmu, sidqu (jujur), dan amanah (dapat dipercaya/ tanggung jawab). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Imam Yahya Mahrus)

19. Orang yang ahli baca shalawat, dzurriyah dan anaknya akan mudah menjadi orang ‘alim, shalih akhlaq dan tingkah lakunya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad ldris Marzuqi)

20. Jadilah pengamal Dalailul Khoirot yang nekek (tidak pernah pot/putus membaca kitab Dalailul Khoirot). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

KH. Ahmad Idris Marzuqi
KH. Ahmad Idris Marzuqi

21. Punya hajat apa? Baca sholawat yang banyak! Harus sabar, telaten, pasti (hajatnya) dikabulkan. Orang yang memperbanyak membaca sholawat sering mendapat rezeki yang tidak terduga. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

Dawuh Kiyai Lirboyo
KH. Ahmad Idris Marzuqi

22. Bila akan melakukan sesuatu dalam hati ada suasana gelisah, bila ingin ikut tokoh yang sedang naik daun, bila ingin menjadi jamaah dari sebuah organisasi, ingat wajah gurumu. Kira-kira beliau ridlo nopo boten (kira-kira beliau ridlo apa tidak). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

23. Ketika belajar di Lirboyo jangan pernah putus asa apapun yang terjadi. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

24. Santri kok pacaran berarti santri gadungan. Pernikahan yang berangkat dari pacaran biasanya tidak bahagia, karena saat pacaran yang diperhatikan hanya kebaikannya saja. Dan yang jelas menurut Islam pacaran itu dilarang. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

25. Walaupun di rumah sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan menjadi wali.
Kalau belum mengajar, masih kurang disenangi oleh Mbah Abdul Karim. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

Berikut ini video galeri Masyayikh Lirboyo sebagai tambahan agar lebih semangat menyimak mutiara-mutiara kalam hikmah berikutnya:

26. Kalau berorganisasi terjunlah di NU. Barang siapa yang memusuhi NU kalau dia wali maka akan dicabut kewaliannya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ahmad Idris Marzuqi)

27. Santri kalau pulang harus bisa menjadi seperti paku yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat, meskipun dirinya tak terlihat. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

28. Santri harus wani mlarat, yaitu harus berani menghadapi apa saja. Seperti paku, yang berani dipukul, demi menyatukan semua elemen di masyarakat. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

29. Lisan hanya wasilah, dakwah sebenarnya (dengan) hati. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

30. Jangan dikira umat Islam benci dengan orang Budha, tapi maksudnya yang dibenci adalah agamanya bukan orangnya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

KH. Abdul Aziz Manshur
KH. Abdul Aziz Manshur

31. Berbuatlah kebaikan sesuai dengan keahlianmu. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

32. Kekuatan manusia terbatas… kewajiban kita adalah ikhlas dan berdoa. Jangan cuma, “Saya harus bisa begini”. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

33. Puncak dari segala kenikmatan adalah meninggal dalam keadaan menetapi iman dan Islam. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

34. Birrul walidain itu caranya bukan berarti orangtua digendong ke sana ke
sini. Tapi yang terpenting jangan menyakiti hati orangtua. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

35. Hidup di dunia ini pasti terkena cobaan, jangan heran. Itu sudah menjadi ketentuannya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

KH. Muhammad Anwar Mansur (Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo)
KH. Muhammad Anwar Mansur (Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo)

36. Amalkanlah ilmu yang kalian peroleh sambil tetap mencari ilmu. Karena mencari ilmu itu tetap diwajibkan sampai akhir hayat. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

37. Kita harus benar-benar ikhlas dalam berjuang. Jangan sampai mengharapkan pamrih dari segala sesuatu yang kita sumbangkan kepada masyarakat dan bangsa. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

KH. Muhammad Anwar Mansur
KH. Muhammad Anwar Mansur

38. Seperti apa kesulitanmu, ya (sebanding) itu derajatmu (yang akan kamu dapatkan). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

39. Harganya seseorang adalah ilmu dan pengamalannya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

40. Sebaik-baiknya orang, itu orang diajak pencuri, pencurinya malah sadar. Sejelek-jeleknya orang, itu orang diajak pencuri malah ikut jadi pencuri. Jangan mudah terbawa zaman, sekarang sudah tidak karuan. Jangan ikut-ikutan tidak karuan. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Anwar Manshur)

Dawuh Kiai Lirboyo, Dawuh Masyayikh Lirboyo
KH. Abdullah Kafa Bihi Mahrus

41. Jangan sampai ketidakcerdasan menjadi penghalang dan semangat mencari ilmu. Karena ilmu itu yang penting manfaat dan barokahnya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

42.Orang sukses dan alim tentu ada hubungan dengan orang tua dan kakeknya. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

43. Perjuangan membutuhkan pengorbanan. Kejayaan membutuhkan
perjuangan. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

44. Setan menggoda dengan cara apapun. Kadang dengan pemikiran. Ini yang berbahaya, maka tafakkur harus didasari ilmu. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

45. Yang bertanggung jawab terhadap NU adalah santri, karena NU lahir dari kalangan Pesantren. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

46. Mumpung masih muda. Kalau sudah tua pasti nambah repot, karena tidak ada orang tua yang tidak repot. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Habibullah Zaini)

KH. Ma'ruf Zainuddin
KH. Ma’ruf Zainuddin

47. Yang serius belajarnya..! Jangan takut ketika tidak bisa bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja. Pendidikan di Lirboyo bukan untuk bekerja, tapi untuk dakwah. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ma’ruf Zainuddin)

48. Harus Punya Tanggung Jawab. Kewajiban orang yang mencari iImu harus belajar. Kewajiban orang yang mempunyai iImu harus mengajar. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ma’ruf Zainuddin)

49. lImu ltu Amanah, harus dipegang teguh dan disampaikan kepada yang berhak. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ma’ruf Zainuddin)

50. Kang, kalau sudah pulang, uang amplop dari ngaji atau sowan itu ada zakatnya, dihitung selama 1 tahun kira-kira berapa jumlahnya, harus dizakati (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Ma’ruf Zainuddin)

51. Pondok itu tidak membikin, disitu ada kiyai yang ada berlian dihatinya. Kalau hati kamu ada isi, bertempat dimana saja akan didatangi. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Abdul Aziz Manshur)

52. Santri dilarang mengaji kitab yang belum pangkatnya (harus bertahap dan sesuai kemampuannya). (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

53. Man talattana panaenun, orang yang telaten akan panen. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

54. Man lam ya’rif bil politik akalahul politik, orang yang tidak mengerti politik akan dimakan politik. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

55. Yang penting santri diamalkan ilmunya. Kalau punya pondok, rawatlah pondokmu. Jika tidak punya pondok, punya masjid, rawatah masjidmu. Punya mushollah, rawatlah mushollahmu. Rawatlah keluargamu, rawatlah masyarakatmu. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

56. Ilmu hanya diperoleh dengan cara belajar, tidak dengan membaca saja. Pencari ilmu harus mempunyai guru yang dapat membuka hatinya (Syaikhul Futuh), buku-buku yang mengandung kebenaran dan nalar yang cerdas. (Dawuh Masyayikh Lirboyo: KH. Mahrus Ali)

Semoga dengan adanya 56 dawuh Masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo atau 56 dawuh kyai Lirboyo ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai motivasi untuk diri kita agar lebih semangat. Pantang menyerah untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.

Founder Majelis Ta'lim dan Sholawat Kanzul Jannah International

Pendidikan : Pondok Pesantren Al Ishlah Lasem Rembang Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kediri

Mari membangun kebersamaan dan mendapat keberkahan dengan membaca sholawat nariyah 4444x  bersama-sama dari Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dengan mengklik tautan ini.