by

Dalail Khairat: Pintu Pembuka Futuh dan Rahmat Ilahi

Dalam keheningan malam yang dipenuhi dengan gemerlap bintang di langit, ada satu amalan yang terus mengalirkan cahaya spiritual ke hati umat Islam di seluruh dunia—Dalail Khairat. Sholawat Dalailul Khairat bukan sekadar kumpulan sholawat, melainkan sebuah perjalanan yang membawa kita lebih dekat kepada Rasulullah SAW dan mengundang keberkahan dalam kehidupan kita. Dari sudut-sudut pesantren yang teduh hingga ke keramaian kota-kota besar, Dalail Khairat telah menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi mereka yang mencari kedamaian hati dan kejernihan jiwa.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami kedalaman makna dan keajaiban yang terkandung dalam Dalail Khairat, sebuah warisan yang telah dijaga dan dilestarikan oleh para ulama dan awliya selama berabad-abad. Kita akan mengeksplorasi bagaimana Dalail Khairat tidak hanya menjadi jembatan bagi kita untuk mengirimkan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai sarana untuk memohon doa, mencari futuh (pembukaan spiritual), dan meraih ridho Allah SWT.

Manfaat, Hikmah dan Keutamaan Wirid Shalawat Dalailul Khairat Menurut Para Ulama’ yang Mengamalkannya Setiap Hari

Dijazahkan Oleh :
Al-Imam An-Naqib Al-Mufassir Al-Muhaddits Al-Habib Prof.Dr.KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan.SAg.MA.PhD.

Manfaat, hikmah dan keutamaan mengamalkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat yang sangat masyhur di kalangan para pengamal Wirid Shalawat ini adalah cepatnya terkabul hajat yang diinginkan oleh para pembacanya, namun meski begitu hendaknya para pengamal Wirid Shalawat Dalailul Khairat dalam membaca Wirid Shalawat ini bertujuan murni mencari Ridha Allah dan mendekatkan diri kepada hanya kepada Allah tanpa mengharap pamrih apapun yang bersifat duniawi atau materi. Karena secara otomatis Allah menjamin rezeki kepada pengamal Wirid Shalawat ini.

* Mari membangun kebersamaan dan keberkahan dengan membaca Sholawat Nariyah, Sholawat Jibril dan Sholawat yang lainnya bersama-sama dari Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dengan mengklik tautan ini.

Dan hendaknya sebelum mengamalkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat ini minta ijazah kepada Syaikh atau Mursyid yang bisa mengijazahkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat ini. Karena beliau kunci pembuka keberkahan dan karamah dari Wirid Shalawat Dalailul Khairat ini.

Kesaksian dan Rekomendasi Para Waliyullah Pengamal Wirid Shalawat Dalailul Khairat

1. Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Tebuireng Jombang, mengatakan bahwa, “Siapapun yang membaca dan mengamalkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat setiap hari secara Ajeg, Istiqamah, Konsisten, Insya Allah hidupnya diberkahi Allah dan semua yang dicita-citakan akan dikabulkan Allah”.

2. Al-Habib Abdurrazzaq bin Musthafa Al-Azhmatkhan (Mursyid Thariqah Syadziliyah Jazuliyyah) berkata, “Siapa saja yang tekun dan istiqamah membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat, Insya Allah hidupnya akan dicukupi di dunia, dan akan masuk surga Allah dengan mudah”.

3. KH. Abdul Wahab Hasbullah (Pendiri Nahdlatul Ulama [NU]) berkata, “Orang yang ahli wirid Shalawat Dalailul Khairat, jika sudah 4 tahun bisa tetap (istiqomah) maka akan keluar madunya dan mudah mata pencahariyannya”.

4. KH. Abdul Hamid Pasuruan berkata,”Siapa saja yang membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat sehari satu hizib insya Allah ruhnya Wasil atau tersambung pada hadirat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, mendapatkan bagian dari akhlak, ilmu dan sirr baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam”.

5. Abah Guru Sekumpul berkata, “Teman terbaik mempersiapkan hari-hari tua adalah dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengamalkan Wirid wirid Shalawat Dalailul Khairat setiap harinya, sebab amalan tersebut merupakan amaliyah para wali besar dan orang-orang shalih pada zaman dahulu. Dan, ketika mulai memasuki usia 40 tahun, hendaknya mulai menyibukkan diri membaca Al-Qur’an serta mengamalkan Wirid Shalawat harian Dalailul Khairat setiap harinya”.

6. Al-Habib Abdurrahman Bil-Faqih Malang berkata,”Bagi yang istiqamah mengamalkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat, jika ada hajat cukup dia membaca Fatihah untuk Imam Jazuli dan Rasulullah satu kali kemudian berdoa : “Ya Allah dengan Barokah Dalailul Khairat saya minta…Kabulkan hajat saya, Aamiin”.

7. KH. Mahrus Ali (Pesantren Lirboyo Kediri) berkata, “Barang siapa yang melanggengkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat, jika ia jadi kyai insya Allah jadi kyai sungguhan, jika jadi ahli hikmah insya Allah jadi ahli hikmah sungguhan (suwuknya manjur) dan jika jadi kaya maka insya Allah jadi kaya sungguhan”.

8. KH. Idris Marzuqi (Pesantren Lirboyo Kediri) berkata, “Wirid yang masyhur dan utama bagi santri selain membaca Al-Qur’an adalah membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat”.

9. KH. Abdul Wahid Hasyim (Pendiri Nahdlatul Ulama / NU) berkata, “Kunci sukses para Ulama Pendiri NU, karena melazimkan dan mengistiqamahkan membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat”.

10. KH. Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI, dan Mantan Ketua PBNU) berkata, “Yang lebih afdhal (ampuh) ijazah Wirid Shalawat Dalailul Khairat diulangi minimal 7 kali pada 7 guru atau digurukan 7 kali pada 7 guru, Maksimal diulangi 13 kali pada 13 guru atau digurukan 13 kali pada 13 guru”.

11. KH. Ahmad Shiddiq Jember (Pendiri Pesantren Ash-Shiddiqiyyah Jember, Mantan Syuriyah PBNU) berkata, “Orang yang ahli membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat, anaknya dan keturunannya mudah menjadi orang baik, baik akhlaknya dan tingkah lakunya, dan hebat kecerdasannya”.

12. KH. An’im Falahuddin (Pesantren Lirboyo Kediri) berkata, “Apabila akan ceramah sebaiknya membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat 3x ( dari KH. Mahrus Ali Lirboyo Kediri) insya Allah akan dilancarkan dan akan keluar materi-materi pidato dari hati kita”.

Dan beliau juga berkata, “Ketika membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat, pada lafazh (وَاقْضِ بِهَا دُيُوْنَنَا) dibaca 41x tanpa nafas atau dibaca 125x dengan bernafas”.

13. KH. Bisri Syansuri (Pendiri Nahdlatul Ulama [NU]) berkata, “Apabila istri hamil sebaiknya dibacakan Wirid Shalawat Dalailul setiap malam Jum’at atau hari Jum’at 1 majelis 1 khataman kemudian berdoa dan ditiupkan pada pusar istri insya Allah bila bayinya lahir akan menjadi anak yang tampan atau cantik dan cerdas”.

14. KH. Idham Chalid (Pendiri Nahdlatul Ulama [NU]) berkata,”Jika ber-rumahtangga sudah lama namun belum memiliki anak, dan ingin istrinya hamil, suami hendaknya membaca Wirid Shalawat Dalailul Khairat, Insya Allah istrinya akan hamil”.

15. KH. As’ad Syamsul Arifin (Pendiri Pesantren Sukorejo Asembagus Situbondo) berkata,”Jika sedang wirid Shalawat Dalailul Khairat, dan sampai pada wiridan Hari Selasa lafazh (يَا الله dibaca 8x), dan pada wiridan Hari Senin lafazhnya (…يَا الله) kamu berhenti dan minta apa hajatnya (maqom mustajab)”.

16. Waliyullah Datuk Ibrahim Bawazir Banyuwangi berkata, “Jika memiliki hajat yang besar seperti mendatangkan orang minggat, melamar wanita, cepat jodoh dll. Maka baca Al-Fatihah kepada orang yang dimaksud lalu baca Wirid Shalawat Dalailul Khairat khatam pada 1 majelis pada waktu tengah malam lalu tawassul kepada Mursyid Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli (Shohibud Dalail Khairat) seperti dibawah ini :

اللّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِوَلِيِّكَ الشَّيْخِ مُحَمَّدِ بْنِ سُلَيْمَان الْجَزُوْلِي صَاحِبِ دَلَائِلِ الْخَيْرَاتِ بِحُرْمَةِ جَمَالِكَ الْبَاقِي وَوَجْهِكَ الْأَعْظَمِ وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَقْضِيَ حَاجَتِي يَا اللهُ يَا رَبِّي آتِنِي مَا سَأَلْتُكَ (………….) يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ آمِين.

17. KH. Abdullah Faqih Cemoro berkata, “Apabila ingin naik haji tapi tidak cukup biaya maka baca Wirid Shalawat Dalailul Khairat 1x khatam pada waktu tengah malam selama 41 hari lalu tawassul kepada Shohibud Dalail Khairat Asy-Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli seperti di atas tadi. Jika belum berhasil hajatnya maka ulangi lagi sampai hajatnya berhasil”.

18. KH. Hamim Jazuli alias Gus Mik (Pendiri Semaan Al-Qur’an Mantab) berkata, “Jika ingin berhasil menjadi Presiden, atau Wakil Presiden, berhasil menjadi Anggota DPR, atau menjadi Gubernur, Bupati, dan pejabat, maka Amalkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat selama musim Kampanye, Insya Allah berhasil”.

19. Al-Habib Bahruddin bin Abdurrazzaq Al-Azhmatkhan (Mursyid Thariqah Syadziliyah Jazuliyyah), berkata, “Siapa saja ingin memiliki Karomah Kewaliyan, istiqamahkan Wirid Shalawat Dalailul Khairat setiap hari, Insya Allah memiliki Karamah”.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. الفاتحة

Berikut ini keutamaan dan manfaat membaca Dalailul Khairat yang disampaikan oleh Habib Hasan bin Syekh Abu Bakar yang beralamatkan di Srayu 12 B Kabupaten Malang Jawa Timur :

1. Habib Zen bin Smith menyampaikan bahwa apabila Dalail Khairat dibacakan dalam satu majelis sebanyak empat kali khatam, maka keinginan akan terpenuhi.

2. Tetaplah membaca Dalail Khairat meskipun ada pendapat yang menyatakan membaca Burdah sekali setara dengan membaca Dalail Khairat tujuh puluh kali, atau membaca Sholawat Badawi Kubro tiga kali setara dengan membaca Dalail Khairat. Versi asli dan versi lain pasti memiliki perbedaan, dan yang asli atau yang dibuat sebagai perbandingan tentu lebih unggul.

3. Dalail Khairat dianggap sebagai ‘Al-Qur’an’ dari sholawat, seperti pendapat Kyai Said dari Giren, Solo.

4. Saat mengunjungi makam, setelah membaca Yasin, bacalah Dalail Khairat dan persembahkan sebagai hadiah kepada penghuni kubur. Bacakan dengan suara yang jelas agar semua yang mendengar mendapatkan berkahnya.

5. Habib Ali Al Habsyi, pengarang maulid Simtudduror, ketika berada di Madinah, membaca Dalail Khairat setiap hari hingga khatam.

6. Allah meridhoi pembacaan Burdah dan Dalail Khairat.

7. Habib Sholeh Al Hamid dari Tanggul dan Habib Alwy Al Idrus dari Malang mendapatkan keterbukaan (futuh) dengan Dalailul Khairat.

8. Cintailah Dalail Khairat sebagaimana engkau mencintai istri.

9. Jadikan Dalail Khairat sebagai kekuatan kita.

10. Berusahalah untuk khatam Dalail Khairat setiap hari atau dua hari sekali selama bulan Sya’ban, boleh secara bertahap dan tidak harus dalam satu majelis.

11. Kyai Khamid dari Pasuruan terkenal dengan pembacaan Dalail Khairatnya.

12. Syekh Ba Makhromah mengatakan bahwa keterbukaan (futuh) dapat dicapai melalui tiga hal: Al-Qur’an, sholawat, dan dzikir, namun yang paling mudah adalah dengan Dalailul Khairat.

13. Di pondok, bacalah Dalail Khairat seminggu sekali hingga khatam atau setiap hari dengan cara bergiliran antara anak-anak, misalnya 32 anak bergiliran sehingga tercapai empat kali khatam setiap hari, seperti yang dilakukan oleh Gus Mun’im Asshadzili dari Sumber Pasir Pakis.

14. Ustad Alhabib Alwy Al Idrus dikunjungi oleh Sayyidah Fatimah Zahroh untuk bersholawat dengan sholawat Imam Jazuli, Sholawat Jazuliyah. Ketika beliau menanyakan hal ini kepada Al Habib Abdul Qadir Bilfaqih dari Darul Hadits Malang, beliau menjawab bahwa itu adalah sholawat Dalailul Khairat.

15. Buatlah majelis Dalailul Khairat di kampung atau pondok, insya Allah akan membawa ketenangan dan ketaatan para santri.

16. Syekh Jazuli secara rutin khatam Dalail Khairat lima kali setiap malam dan dua kali setiap siang hari, sehingga dalam sehari semalam beliau khatam Dalail Khairat tujuh kali.

17. Tuan Guru Ijay dari Martapura, juga dikenal sebagai Guru Sekumpul, secara rutin khatam Dalail Khairat dan Burdah setiap malam.

18. Kyai Marzuki Dahlan dari Lirboyo, Kediri, secara rutin khatam Dalail Khairat dua kali dalam sehari semalam.

19. Syekh Ahmad Attijani mendapatkan Sholawat Fatih dari Allah setelah khatam Dalail Khairat sebanyak 600.000 kali.

20. Syekh Qutban (Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad bin Qutban Assegaf) khatam Dalail Khairat lima kali setiap hari.

21. Dalail Khairat berisi empat ratus sholawat dari para wali kutub.

Sholawat Dalailul Khairat bukan hanya sekumpulan kata dan doa yang kita lantunkan. Ia adalah sebuah perjalanan spiritual yang menghubungkan kita dengan sejarah yang kaya, tradisi yang mendalam, dan keberkahan yang tak terhingga. Melalui wirid dan amalan ini, kita diajak untuk merenungkan keagungan Nabi Muhammad SAW, menghidupkan sunnah-sunnahnya dalam kehidupan kita, dan membuka pintu hati untuk menerima cahaya ilahi.

Dengan mengamalkan Dalail Khairat, kita tidak hanya mengirimkan sholawat kepada Rasulullah SAW, tetapi juga memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup. Kita berdoa agar setiap bacaan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencari ridho-Nya, dan memperoleh futuh yang membawa kita kepada kejernihan jiwa dan kedamaian hati.

Semoga artikel ini menjadi jembatan bagi Anda untuk lebih mengenal dan mendalami Sholawat Dalailul Khairat, serta menjadi inspirasi untuk mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati. Semoga kita semua diberkahi dengan keberkahan yang melimpah dari amalan mulia ini, dan semoga kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat-Nya. Aamiin.

Penulis: Latiful Arif dari Pondok Pesantren PPAI Ali Usman Gondanglegi, Malang.

Co Founder Majelis Ta'lim dan Sholawat Kanzul Jannah | Pengasuh Pondok Pesantren Ali Ustman Urek-Urek Gondanglegi Malang Jawa Timur

Pendidikan : Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo Kediri Jawa Timur

* Mari membangun kebersamaan dan keberkahan dengan membaca Sholawat Nariyah, Sholawat Jibril dan Sholawat yang lainnya bersama-sama dari Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dengan mengklik tautan ini.